Tampilkan postingan dengan label Keluargaku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keluargaku. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 Januari 2019

Restoran Special!

 Siang ini, Mirza, Zeroun, Izzul, Ayah, Bunda, Tante Sulis dan Om Alfan pergi ke restoran bersama. Di sana aku memegang seekor ikan terbesar dan terberat dari ikan yang pernah aku lihat dan angkat.

Kemudian, kami memesan menu dan menunggu. Aku (Mirza), Izzul, Zeroun dan Bunda melihat cara memasaknya. Cara memasaknya yaitu dengan membersihkan sisik ikan itu terlebih dahulu. Kemudian, dipotong sehingga bagiku terlihat menjadi 2 ekor ikan. Karena ikannya dibelah, tetapi tetap menempel.

Setelah itu ikannya dibakar menggunakan kulit kelapa yang kering. Ikan itu diberi olesan kecap dan sambal.

Ketika dimakan, aku merasa itu adalah makanan yang enak sekali dan belum pernah aku mencoba sebelumnya.




Aku memakan semua jenis hidangan yang telah kami pesan. Semua hidangan itu benar-benar lezat.


 Ketika pesanan yang Izzul pilih datang, aku kaget. Kenapa kami diberi palu (??). Ternyata, itu untuk memecah kulit kepiting dan lobsternya. Aku lebih menyukai ikannya daripada kepiting atau lobsternya.
Makanan yang paling aku sukai, yaitu ikan fillet krispinya.

[cerita oleh Mirza]

Selasa, 01 Januari 2019

Alat Pengundi Urutan untuk Melihat Video

Beberapa bulan ini, kami membebaskan anak berkreasi sesuka hati dengan alat seadanya. Ada beberapa kardus bekas, lem tembak, gunting. Dan....taaraaa!! Ini salah satu kreasi dari Mirza (8th, 7bln). Membuat mesin undian karena kadang ada kesulitan siapa yang akan melihat video atau main game duluan.
Berbekal spinnernya dan kardus, jadi deh.
Good job, nak.

Senin, 31 Desember 2018

Hutan Karet

Lamaaa banget gak posting. Oh, ternyata terakhir aku posting 2014. Itu pun postingan maksa!
Haha...ke mana ajakah selama ini?

Ok deh, pelan-pelan coba posting.



Kami berkunjung ke tempat Kakek kami, di salah satu desa, wilayah Salatiga. Ehm, sebenarnya ini masuk Kabupaten Semarang sih. Dari kota Salatiga masih cukup jauh, sekitar 20 menit ke arah utara.

Dari arah Salatiga, kita akan melewati gardu induk PLN dan terowongan tol baru Semarang - Kartasura baru sampai di desa kecil ini. Namanya desa Ngasinan, Padaan, Pabelan, Kabupaten Semarang.

Setibanya di sana, Mirza mengajak kami untuk berpetualang. Menjelajah desa ini. Dengan senang hati langsung kami iyakan.Jujur saja, sedari kecil aku belum pernah melakukan perjalanan sampai hutan karet ini.
Yeay..akhirnya sampai di hutan ini bersama keluarga kecilku.

Sewaktu kecil setahuku jalan ini penuh batu. Sekarang jalanannya sudah sangat rata. Anak-anak asyik sekali berlarian. 

Dalam hati bertanya, anak-anak itu suka sekali berlarian. Ketika berlari mereka tampak sangat bahagia. Apakah berlari itu menyenangkan. Hmmm.... Mungkin ya. Aku pun senang ketika olahraga sambil berlari-lari kecil. Jangan-jangan, kesenangan berlari itu tercerabut dari hati dan kebiasaan karena waktu kecil sering dibilang "Jangan lari!"
Hehe...


Di perjalanan dari Magelang-Salatiga anak-anak berceloteh tentang nama-nama hutan. Nama hutan ala anak-anak.
Ada...
hutan bambu = Bamboe Forest
dan muncullah
black forest = hutan hitam
hahaha....

Kalo hutan karet apa ya, namanya???
entahlah...

Kami mengamati getah karet yang ditempatkan dalam mangkuk-mangkuk kecil. Dan beneran, kalo kering kaya karet gitu, melar. Namanya juga karet ya.

Sabtu, 12 Juli 2014

Jumat, 11 Juli 2014

Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Anak

Kesengsem deh...baca bukunya Ayah Edy. Dimulai dari nemu bukunya Ayah Edy yang gak sengaja ditemuin di jajaran buku best seller salah satu toko buku di Yogyakarta yang berjudul 'Ayah Edy Menjawab'.

Senin, 23 Juni 2014

Anak Ketiga

Ini anak ketiga kami. Laki-laki lagi. Namanya Nurwandya Izzul Faruqi

Kamis, 13 Desember 2012

Agar Si Kakak Tak Iri dengan Adiknya

Za & Ze
Alhamdulillah, yang kecil dah terlahir dan yang besar tetap ceria.

Sebelum si kecil lahir, kadang kita sebagai orang tua merasa khawatir si kakak tidak menerima kehadiran si adik. Alhamdulillah, Za dan Ze bisa berdampingan. Za yang berumur 2,5 tahun walau agak bingung, tapi ia merasa happy denga kehadiran sang adik. Intip tipsnya yuk...
  1. saat hamil, kenalkanlah si adik yang masih dalam perut kepada si kakak secara konsisten...pagi, siang malam. 
  2. libatkanlah si adik seperti dia ada di samping kita... "main sama-sama yuk. Kakak, bunda dan adik"
  3. beberapa hari sebelum HPL sampaikan pada si kakak...."Insya Allah, 1 bulan lagi adik lahir. Nanti adik mau diajak main tidak sama kakak?"
  4. sampaikan pada si kakak, kalau ada adik itu menyenangkan, bisa main sama-sama
  5. saat sudah lahir, libatkan di kakak untuk menjenguk/menemui adiknya yang baru
  6. usahakan jangan pernah membeda-bedakan, dan berubah sikap kepada si kakak setelah ada si kecil

Zeroun.. Selamat Datang, Nak!

Subhanallah, Alhamdulillah...
Sugguh karunia yang luar biasa, yang diberi Allah tanpa kami minta.
Jagoan ke-2 terlahir sudah.
Dengan beberapa babakan yang masih sangat kuingat.
Selamat datang, sayang!
Temanilah kami dalam setiap episode di dunia ini dengan indah,
dan semoga
Nararya Zeroun Abdurrahman
Allah pertemukan kita semua di Jannah-Nya.

***

Terlahir normal, pada hari Ahad, 4 November 2012 di RS Bersalin Mutiara Hati, Godean.
Berat 3,2 kg, panjang 52cm.

Alhamdulillah, lengkap sempurna.






Rabu, 26 September 2012

Barang yang Wajib Ada: Jika Mudik dengan Si Kecil

Gampang-gampang susah melakukan perjalanan yang panjang dengan si kecil. Banyak hal yang perlu dipersiapkan beberapa hari sebelumnya. Nah, berikut ini beberapa barang yang biasanya kami persiapkan dalam tas khusus si kecil saya.

  1. Perbekalan makan : makanan yang biasa ia makan sehari-hari. Pastikan menu yang dibawa tidak merepotkan saat di makan di perjalanan (tidak berkuah) dan merupakan menu favorit si kecil. Kalau Mirza biasanya kami bawakan brokoli rebus dan ati kukus. Nasi putih juga dibawa. Karena Mirza termasuk anak yang suka makan yang mengenyangkan. 
  2. Air minum. Kalau kami, selalu menyiapkan 2 macam minuman, yaitu air putih dan susu kotak. Kebetulan sehari-hari Mirza memang minumnya susu kotak (setelah usianya 2 tahun). Ketika masih 2 tahun yang dibawa ya cukup air putih/mineral saja. Kan si kecil minumnya ASI.
  3. Tissu basah dan kering.
  4. Baju ganti (2 pasang). Perkirakan keadaan/suhu dalam perjalanan nanti. Jika panas, siapkan baju yang 'silir', misalnya kaos tanpa lengan.
  5. Jaket.
  6. Plastik kresek 2 buah. Satu untuk tempat sampah, dan satunya untuk baju kotor.
  7. Minyak telon, bedak, dan handuk kecil.
  8. dan pampers cadangan.
Pastikan ukuran semua barang yang minimalis. Repotkan, kalau bawa bedak yang ukuran jumbooo.
*selamat melakukan perjalanan yang menyenangkan :)


Hijrah dari Surabaya ke Godean, Yogyakarta






Kangen mengisi halaman ini. Sudah lama tidak menjenguk diary blogku.


Kali ini suasana sudah berbeda. Dulu – sebelum Juli – selalu disibukkan dengan pekerjaan rumah dan bekerja. Sekarang, lebih santai. Walau terkadang bingung untuk mengisi waktu luangnya.


Tak apalah..dinikmati saja.

=========================================================

Kepindahan ini, bukan sekedar untuk saya.
Kepindahan ini,  bukan sekedar untuk ayah.
Tapi untukmu, anakku dan calon anakku.

Sudah dari awal pernikahan kami merencanakan kepindahan ini. Suamiku sudah cukup jenuh dengan kehidupan di Surabaya. Surabaya bukan tempat yang tidak menyenangkan. Bahkan saya mendapatkan banyak hal yang berharga di sana. Terutama dapat saudara-saudara yang menyenangkan dan pengetahuan/pandangan baru tentang anak terutama anak usia dini. Hijrah ini didasarkan atas keresahan kami dengan kebutuhan  si kecil, Mirza.
Bagaimana tidak, dari sebelum subuh, kami sudah mempersiapkan kebutuhan sebelum bekerja. Termasuk bekal makan siang yang dibawa ayah, Za dan saya. Full time di luar rumah, sampai jam 17.00. Kami sampai di rumah hampir dipastikan setelah adzan magrib berkumandang. Dengan sholat yang tak juga khusyuk lantas menyiapkan makan malam yang seadanya. Kenyang, terus tidur. Sholat isya tengah malam nanti. Begitu setiap hari.  

Kali ini berbeda. 
Pagi sebelum sebelum subuh bangun. Kamudian aktivitas pagi. Beres-beres, menyiram halaman, belanja ke pasar Godean atau sekedar bermain dan bercanda dengan anak yang masih semata wayang. 
Setelah masak, menyuapi dan makan untuk diri sendiri baru berangkat mengantar anak sekolah PAUD dengan sepeda ontel. Agak jauh, tapi menyenangkan. Melewati sungai, sawah, dan rumah penduduk yang tenang dan damai.
Terkadang, ketika dalam perjalanan melihat sapi yang sedang mandi di sungai. Bebek yang sedang makan cacing-cacing di sawah tak bertanaman padi. Atau derunya penggilingan padi di antara sawah yang rimbun. Kali ini yang sedang menarik perhatian Mirza mesin alat berat berwarna kuning yang sedang meratakan sawah. Sepertinya akan dijadikan bangunan di situ.

Selesai sekolah, menemani Mirza tidur siang. 

ah... waktu berjalan seperti air tenang. Harus berfikir banyak mengisi waktu luang.

Kamis, 19 April 2012

Moment Indah : Penyapihan

Alhamdulillah, 2 tahun sudah nursing/penyusuan ditunaikan sesuai dengan yang Allah perintahkan (baca: anjurkan), selain karena rasa sayang kami kepada si buah hati.

Selama 2 tahun tersebut, tercatat hanya 1 kali Mirza memulai tidur malam tanpa 'mik na' (nenen). Tapi ya tetep...ketika terbangun sebentar dari tidur (nglilir) minta mik na sambil tiduran dan tertidur. Kalau tidur siang sih tidak masalah. Za terbiasa tertidur dengan ASI yang ada di botil atau air putih. Karena saya harus bekerja, dan Za berada di babycare dekat sekolah, tempat saya bekerja.

Menyapih itu tidaklah sulit. Tapi juga bukan proses yang instan. Saya mulai memberi tahu bahwa za sudah besar --dan kalau sudah besar tidak minum bunda tetapi minum gelas -- mulai 4 bulan lalu (saat Za berumur 20 bulan). Hal itu dilakukan berulang-ulang dengan diskusi kecil yang menyenangkan hingga ia cukup faham. Dan beberapa hari sebelum Za berumur 2 tahun adalah saat-saat yang menegangkan bagi saya. Hati ini selalu bertanya, mana mungkin malam tanpa nen? Bagaimana kalau Za nangis keras? 

Hingga saya banyak meminta pendapat kepada orang-orang sekitar baik di FB maupun langsung ke teman kerja yang sudah banyak makan asam garam.

Ada 1 teman yang kemudian meyakinkan begini : "Bu, kalau si ibu yakin, pasti bisa. Anak itu tergantung perasaan ibunya".

Alhamdulillah, sedikit demi sedikit dan dengan dorongan dari suami, keyakinan semakin tumbuh.

H-7. Saya ambil kalender besar. Saya tunjukkan kepada Za. Sekarang hari ini, besok tanggal 5 April Za sudah besar, 2 tahun. Kalau sudah besar minumnya apa? (jawabnya : gelas). Sama seperti ayah, bunda. Boleh diisi air putih, susu, teh, jus. Wah..banyak ya! Nanti, pas tanggal 5, Za tidur bersama ayah. bunda tidur sendiri. (jawab: heeh).

Dan akhirnya!!
Hari H!
Memang berbeda dengan hari-hari biasanya. Ada tangisan. Tapi Alhamdulillah, semua lancar tanpa tangisan yang berarti.

H+1!
Mirza kali ini menangis keras. Memberontak! Ia berusaha mencariku. Kami mengira, Za minta nen. Ternyata, Za hanya minta kami tidur bersama, bertiga. Tanpa nen! Awesome!

Dan hari-hari berikutnya.....
Za : mik na
Bunda: kan sudah besar
Za : senyum..

Senin, 19 September 2011

Si Kecil Makan Mie pakai Sumpit

Nih mungkin bukan pertama kalinya Mirza makan mie. Padahal, kami sudah berusaha supaya Mirza tidak kenal mie ketika kecil. 
Mulanya kami menyiasati dengan memasak dua macam mie. Mie instan dan mie jagung. Mirza kami beri mie jagung. Tapi, ia malah tidak bisa menelan mie dengan baik.
Kemudian, kami mencoba memberinya mie pasta (spageti). Tapi, Mirza belum bisa menikmati kekenyalannya. Senasib dengan mie jagung. Dalam istilah jawanya keloloten.
Ketiga, kami coba mie telur/mie kriting. Rasanya, kurang enak, alias enek.

Kenapa ya, mie instan yang paling kenyal dan cocok. Walaupun begitu, kami tetap akan meminimalisir konsumsi mie instan untuk anak kami.

Dan inilah, aksi Mirza makan mie. Pakai asumpit tentunya. (Seperti ayah)

Baru lihat kali ini ya?! Pakai sumpit cuma sebatang.


Berjuang dapat makan mie sehelai.

Sabtu, 17 September 2011

Kantor Kebun Bibit

Satu lagi tempat wisata keluarga yang gratis, tapi menarik.

Kantor Kebun Bibit yang berada di depan Perumahan Pondok Nirwana Eksekutif. Sekitar belakang STIKOM sebelah jembaran Merr.

Ada berbagai macam fasilitas yang kita temukan di sini. Ada ayunan, surutan, mainan berputar, dll.

Tuh lihat. Ada 2 anak yang sengaja ke Kantor Kebun Bibit untuk membaca buku. Begitu nyaman, dan tenang.


Ada juga sepasang monyet yang dipelihara oleh pengelola Kantor Kebun Bibit.


Ada angsa juga lho...



Ni dia. tempat yang nyaman untuk bersantai. Dermaga Kolam. Walaupun tidak ada ikannya yang besar-besar seperti di Unair, tapi masih cukup nyaman untuk bersantai. Di pinggir kolamnya juga ada tempat untuk duduk-duduk kok.


Nih dia taman-tamannya...




Indah kan.... kami ke sana kebetulan pas hari Sabtu. Para pekerjanya masih aktif bekerja. Ada yang menyiram tanaman, ada yang mengelompokkan bibit, ada juga yang memindahkan bibit untuk ditanam di taman-taman se-kota Surabaya.


Ni taman bermainnya. Di taman bermain ini, alasnya berupa pasir mainan. Jadi aman dan nyaman.

Za sedang beraksi sama ayah. Membuat benteng dari pasir. Tapi benteng itu ga pernah jadi. Soalnya, ayah bangun satu, Za rubuhkan satu. Haha...ha....
Posted by Picasa

Kamis, 25 Agustus 2011

Bergelung Handuk, Tarian Pinguin

Suatu ketika, saya keramas. Setelah keramas, agar tetesan rambut yang basah tak terjejak ke lantai sehingga ia pun basah maka kugelunglah rambut dengan handuk. Mirza melihat handuk yang bergelung di kepalaku. Melihat, dan mengamati.
Sorenya.....
Setelah selesai mandi....
Mirza mengangkat handuknya tinggi-tinggi di atas kepalanya sambil "a..u..a..u"
Subhanallah.....

**
Sore itu, ada film tentang pinguin yang berjoget di RCTI. Pinguin berjoget dengan menghentakan kedua kakinya ke tanah.
Tiba-tiba....
Mirza bangun, dan berdiri.
Menghentakkan kakinya dan tersenyum...
Subhanallah...

Rabu, 24 Agustus 2011

Cepatnya Anak Merespon Sesuatu

Kemarin, kami bersilaturahim ke rumah bulik saya. Di sana ada berbagai macam binatang, mulai dari cupang, lohan, ayam hingga menthok. Untuk pertama kalinya itu, Mirza (16 bulan) melihat menthok dari dekat.

Menthok itu masih kecil-kecil. Kebetulan hari itu cukup panas, hingga menthok-menthok merasa kehausan. Di tengah tanah lapang itu ada cekungan kecil yang berisi air. Dasarnya terbuat dari semen. Mungkin memang di situlah tempat minum menthok-menthok itu. Dengan bersemangat, menthok-menthok itu menghirup air dengan paruhnya...kemudian mendongak tinggi-tinggi supaya air segera membasahi tenggorokan yang kering kehausan.

Melihat kejadian itu, sekonyong-konyong, Mirza mengkuti gerakan menthok yang mendongak tinggi-tinggi.
Subhanallah.....begitu cepatnya anak-anak merespon sesuatu yang ia lihat, dan ia dengar. Sepulang dari sana pun, ketika kami tanya. "Za, pripun wau menthoke le mimik?". Maka, Mirza segera mendongakkan kepalanya tinggi-tinggi sambil tersenyum lebar.

Cukup banyak kejadian yang menyatakan begitu cepatnya anak-anak menyerap ilmu yang ia dapat. Seperti spons yang menyerap air.

Wa'llahualam bi showab

Minggu, 21 Agustus 2011

Taman Kunang-Kunang

Satu lagi.... Tempat wisata keluarga gratis di Surabaya. Tepatnya di sebelah utara Rumah Susun Penjaringan Sari. Di sana terdapat satu tempat rekreasi yang cukup menarik, yang namanya Taman Kunang-Kunang.
Dinamakan Taman Kunang-Kunang karena di tengah lokasi taman, terdapat banyak lampu yang dibentuk seperti kunang-kunang yang sedang terbang.

Di sana ada beberapa mainan anak. Ada ayunan, surutan, dll.





Hahaha.....Za nggak mau naik ayunan. Sukanya main surutan.



Ada juga lapangan basket, indoor dan outdoor. 
Pas sepi nih..Mirza bisa lari-lari.


Ada kamar mandi putra dan putri juga lho.

Senin, 08 Agustus 2011

Selamat Kembali di Indonesia...Mbak Zah

Senangnya...ia kembali. Empat tahun berada di Timur Tengah. Menjadi TKW. Alhamdulillah, Ramadhan di hari ke 5 dapat kabar bahwa ia kembali. Siti Azizah. Bulik (adik ibuku) yang dulu pernah mengasuh kami (aku dan adikku).
Aku sangat sayang padanya. Ia yang mengajariku bagaimana menjadi dirijen yang baik, saat anak-anak seumuranku belum bisa jadi dirijen. Ia yang memberiku ketetapan hati, saat aku harus meyakini pilihanku setelah lulus SD. Aku masih ingat perkataanya : "Daripada menjadi orang biasa di antara yang biasa, lebih baik jadi orang biasa di antara yang baik."

Mbak Zah...Luv you

"Ber-Kapal Pesiar" ke Pulau Madura

Hari Sabtu, 6 Agustus ini kami berwisata bahari ke Selat Madura. Mengenalkan kapal dan perahu kepada si kecil. Di rumah, kami memasang poster tentang berbagai alat transportasi. Mirza sudah tahu, melihat dan memegang sendiri, bahkan merasakan menaiki beberapa alat transportasi. Tapi, belum yang satu itu. Kapal dan perahu. Maka, diwaktu senggang ini, kami menyempatkan diri untuk mengenalkan alat transportasi laut itu. Gambarnya...bisa dilihat di liat fotonya dunk...