Tampilkan postingan dengan label Anak dan Balita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anak dan Balita. Tampilkan semua postingan

Jumat, 11 Juli 2014

Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Anak

Kesengsem deh...baca bukunya Ayah Edy. Dimulai dari nemu bukunya Ayah Edy yang gak sengaja ditemuin di jajaran buku best seller salah satu toko buku di Yogyakarta yang berjudul 'Ayah Edy Menjawab'.

Kamis, 13 Desember 2012

Agar Si Kakak Tak Iri dengan Adiknya

Za & Ze
Alhamdulillah, yang kecil dah terlahir dan yang besar tetap ceria.

Sebelum si kecil lahir, kadang kita sebagai orang tua merasa khawatir si kakak tidak menerima kehadiran si adik. Alhamdulillah, Za dan Ze bisa berdampingan. Za yang berumur 2,5 tahun walau agak bingung, tapi ia merasa happy denga kehadiran sang adik. Intip tipsnya yuk...
  1. saat hamil, kenalkanlah si adik yang masih dalam perut kepada si kakak secara konsisten...pagi, siang malam. 
  2. libatkanlah si adik seperti dia ada di samping kita... "main sama-sama yuk. Kakak, bunda dan adik"
  3. beberapa hari sebelum HPL sampaikan pada si kakak...."Insya Allah, 1 bulan lagi adik lahir. Nanti adik mau diajak main tidak sama kakak?"
  4. sampaikan pada si kakak, kalau ada adik itu menyenangkan, bisa main sama-sama
  5. saat sudah lahir, libatkan di kakak untuk menjenguk/menemui adiknya yang baru
  6. usahakan jangan pernah membeda-bedakan, dan berubah sikap kepada si kakak setelah ada si kecil

Kamis, 19 April 2012

Moment Indah : Penyapihan

Alhamdulillah, 2 tahun sudah nursing/penyusuan ditunaikan sesuai dengan yang Allah perintahkan (baca: anjurkan), selain karena rasa sayang kami kepada si buah hati.

Selama 2 tahun tersebut, tercatat hanya 1 kali Mirza memulai tidur malam tanpa 'mik na' (nenen). Tapi ya tetep...ketika terbangun sebentar dari tidur (nglilir) minta mik na sambil tiduran dan tertidur. Kalau tidur siang sih tidak masalah. Za terbiasa tertidur dengan ASI yang ada di botil atau air putih. Karena saya harus bekerja, dan Za berada di babycare dekat sekolah, tempat saya bekerja.

Menyapih itu tidaklah sulit. Tapi juga bukan proses yang instan. Saya mulai memberi tahu bahwa za sudah besar --dan kalau sudah besar tidak minum bunda tetapi minum gelas -- mulai 4 bulan lalu (saat Za berumur 20 bulan). Hal itu dilakukan berulang-ulang dengan diskusi kecil yang menyenangkan hingga ia cukup faham. Dan beberapa hari sebelum Za berumur 2 tahun adalah saat-saat yang menegangkan bagi saya. Hati ini selalu bertanya, mana mungkin malam tanpa nen? Bagaimana kalau Za nangis keras? 

Hingga saya banyak meminta pendapat kepada orang-orang sekitar baik di FB maupun langsung ke teman kerja yang sudah banyak makan asam garam.

Ada 1 teman yang kemudian meyakinkan begini : "Bu, kalau si ibu yakin, pasti bisa. Anak itu tergantung perasaan ibunya".

Alhamdulillah, sedikit demi sedikit dan dengan dorongan dari suami, keyakinan semakin tumbuh.

H-7. Saya ambil kalender besar. Saya tunjukkan kepada Za. Sekarang hari ini, besok tanggal 5 April Za sudah besar, 2 tahun. Kalau sudah besar minumnya apa? (jawabnya : gelas). Sama seperti ayah, bunda. Boleh diisi air putih, susu, teh, jus. Wah..banyak ya! Nanti, pas tanggal 5, Za tidur bersama ayah. bunda tidur sendiri. (jawab: heeh).

Dan akhirnya!!
Hari H!
Memang berbeda dengan hari-hari biasanya. Ada tangisan. Tapi Alhamdulillah, semua lancar tanpa tangisan yang berarti.

H+1!
Mirza kali ini menangis keras. Memberontak! Ia berusaha mencariku. Kami mengira, Za minta nen. Ternyata, Za hanya minta kami tidur bersama, bertiga. Tanpa nen! Awesome!

Dan hari-hari berikutnya.....
Za : mik na
Bunda: kan sudah besar
Za : senyum..