Kamis, 19 April 2012

Moment Indah : Penyapihan

Alhamdulillah, 2 tahun sudah nursing/penyusuan ditunaikan sesuai dengan yang Allah perintahkan (baca: anjurkan), selain karena rasa sayang kami kepada si buah hati.

Selama 2 tahun tersebut, tercatat hanya 1 kali Mirza memulai tidur malam tanpa 'mik na' (nenen). Tapi ya tetep...ketika terbangun sebentar dari tidur (nglilir) minta mik na sambil tiduran dan tertidur. Kalau tidur siang sih tidak masalah. Za terbiasa tertidur dengan ASI yang ada di botil atau air putih. Karena saya harus bekerja, dan Za berada di babycare dekat sekolah, tempat saya bekerja.

Menyapih itu tidaklah sulit. Tapi juga bukan proses yang instan. Saya mulai memberi tahu bahwa za sudah besar --dan kalau sudah besar tidak minum bunda tetapi minum gelas -- mulai 4 bulan lalu (saat Za berumur 20 bulan). Hal itu dilakukan berulang-ulang dengan diskusi kecil yang menyenangkan hingga ia cukup faham. Dan beberapa hari sebelum Za berumur 2 tahun adalah saat-saat yang menegangkan bagi saya. Hati ini selalu bertanya, mana mungkin malam tanpa nen? Bagaimana kalau Za nangis keras? 

Hingga saya banyak meminta pendapat kepada orang-orang sekitar baik di FB maupun langsung ke teman kerja yang sudah banyak makan asam garam.

Ada 1 teman yang kemudian meyakinkan begini : "Bu, kalau si ibu yakin, pasti bisa. Anak itu tergantung perasaan ibunya".

Alhamdulillah, sedikit demi sedikit dan dengan dorongan dari suami, keyakinan semakin tumbuh.

H-7. Saya ambil kalender besar. Saya tunjukkan kepada Za. Sekarang hari ini, besok tanggal 5 April Za sudah besar, 2 tahun. Kalau sudah besar minumnya apa? (jawabnya : gelas). Sama seperti ayah, bunda. Boleh diisi air putih, susu, teh, jus. Wah..banyak ya! Nanti, pas tanggal 5, Za tidur bersama ayah. bunda tidur sendiri. (jawab: heeh).

Dan akhirnya!!
Hari H!
Memang berbeda dengan hari-hari biasanya. Ada tangisan. Tapi Alhamdulillah, semua lancar tanpa tangisan yang berarti.

H+1!
Mirza kali ini menangis keras. Memberontak! Ia berusaha mencariku. Kami mengira, Za minta nen. Ternyata, Za hanya minta kami tidur bersama, bertiga. Tanpa nen! Awesome!

Dan hari-hari berikutnya.....
Za : mik na
Bunda: kan sudah besar
Za : senyum..