Tampilkan postingan dengan label Art-ikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Art-ikel. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 Juli 2014

Menggabungkan Foto Online

Buat pembaca yang ingin membuat kreasi foto, sekarang banyak lo caranya. Yang paling mudah dan gak pakai ribet ya dengan cara online. Salah satunya pakai web photovisi.com .

Ini ada 1 contoh hasil editnya

yuk...ikuti caranya

  1. buka webnya photovisi.com 
  2. klik Start Creating untuk memulai
  3. Pilih katagori dan desain 
  4. pilih photo untuk upload
  5. tambahkah/edit shape, text dan background bila perlu
  6. dan finish.

Jumat, 11 Juli 2014

Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Anak

Kesengsem deh...baca bukunya Ayah Edy. Dimulai dari nemu bukunya Ayah Edy yang gak sengaja ditemuin di jajaran buku best seller salah satu toko buku di Yogyakarta yang berjudul 'Ayah Edy Menjawab'.

Kamis, 13 Desember 2012

Agar Si Kakak Tak Iri dengan Adiknya

Za & Ze
Alhamdulillah, yang kecil dah terlahir dan yang besar tetap ceria.

Sebelum si kecil lahir, kadang kita sebagai orang tua merasa khawatir si kakak tidak menerima kehadiran si adik. Alhamdulillah, Za dan Ze bisa berdampingan. Za yang berumur 2,5 tahun walau agak bingung, tapi ia merasa happy denga kehadiran sang adik. Intip tipsnya yuk...
  1. saat hamil, kenalkanlah si adik yang masih dalam perut kepada si kakak secara konsisten...pagi, siang malam. 
  2. libatkanlah si adik seperti dia ada di samping kita... "main sama-sama yuk. Kakak, bunda dan adik"
  3. beberapa hari sebelum HPL sampaikan pada si kakak...."Insya Allah, 1 bulan lagi adik lahir. Nanti adik mau diajak main tidak sama kakak?"
  4. sampaikan pada si kakak, kalau ada adik itu menyenangkan, bisa main sama-sama
  5. saat sudah lahir, libatkan di kakak untuk menjenguk/menemui adiknya yang baru
  6. usahakan jangan pernah membeda-bedakan, dan berubah sikap kepada si kakak setelah ada si kecil

Kamis, 19 April 2012

Moment Indah : Penyapihan

Alhamdulillah, 2 tahun sudah nursing/penyusuan ditunaikan sesuai dengan yang Allah perintahkan (baca: anjurkan), selain karena rasa sayang kami kepada si buah hati.

Selama 2 tahun tersebut, tercatat hanya 1 kali Mirza memulai tidur malam tanpa 'mik na' (nenen). Tapi ya tetep...ketika terbangun sebentar dari tidur (nglilir) minta mik na sambil tiduran dan tertidur. Kalau tidur siang sih tidak masalah. Za terbiasa tertidur dengan ASI yang ada di botil atau air putih. Karena saya harus bekerja, dan Za berada di babycare dekat sekolah, tempat saya bekerja.

Menyapih itu tidaklah sulit. Tapi juga bukan proses yang instan. Saya mulai memberi tahu bahwa za sudah besar --dan kalau sudah besar tidak minum bunda tetapi minum gelas -- mulai 4 bulan lalu (saat Za berumur 20 bulan). Hal itu dilakukan berulang-ulang dengan diskusi kecil yang menyenangkan hingga ia cukup faham. Dan beberapa hari sebelum Za berumur 2 tahun adalah saat-saat yang menegangkan bagi saya. Hati ini selalu bertanya, mana mungkin malam tanpa nen? Bagaimana kalau Za nangis keras? 

Hingga saya banyak meminta pendapat kepada orang-orang sekitar baik di FB maupun langsung ke teman kerja yang sudah banyak makan asam garam.

Ada 1 teman yang kemudian meyakinkan begini : "Bu, kalau si ibu yakin, pasti bisa. Anak itu tergantung perasaan ibunya".

Alhamdulillah, sedikit demi sedikit dan dengan dorongan dari suami, keyakinan semakin tumbuh.

H-7. Saya ambil kalender besar. Saya tunjukkan kepada Za. Sekarang hari ini, besok tanggal 5 April Za sudah besar, 2 tahun. Kalau sudah besar minumnya apa? (jawabnya : gelas). Sama seperti ayah, bunda. Boleh diisi air putih, susu, teh, jus. Wah..banyak ya! Nanti, pas tanggal 5, Za tidur bersama ayah. bunda tidur sendiri. (jawab: heeh).

Dan akhirnya!!
Hari H!
Memang berbeda dengan hari-hari biasanya. Ada tangisan. Tapi Alhamdulillah, semua lancar tanpa tangisan yang berarti.

H+1!
Mirza kali ini menangis keras. Memberontak! Ia berusaha mencariku. Kami mengira, Za minta nen. Ternyata, Za hanya minta kami tidur bersama, bertiga. Tanpa nen! Awesome!

Dan hari-hari berikutnya.....
Za : mik na
Bunda: kan sudah besar
Za : senyum..

Sabtu, 25 Februari 2012

Penyakit Bodoh Turunan (catatan kemirisan)

Sudah pernah dengar belum, ada penyakit baru yang namanya bodoh turunan? Bodoh ini bisa menyerang secara turun menurun dan bisa sampai 7 turunan.

Aku menemukannya di sini!
Di kota yang namanya Surabaya. Semoga, itu hanya terjadi di sini, atau di sebagian yang sangat kecil dari kota metropolitan ke dua di negeri ini.

Aku menemukannya di sini!
Saat si anak yang duduk termenung
tak mau mandi dan malas sekolah,
sang ibu hanya diam
Tak merayu, atau membujuknya.

Aku menemukannya lagi di sini!
Saat si anak ngompol di depan teras
dan ibu mengatakan 'bodoh!'
'pipis ndak mau bilang!'
hmmm...
sang ibu sedang menyebarkan virus bodoh pada anaknya!
Aku ta tahu, sebenarnya siapa yang bodoh?

Aku menemukan lagi dan lagi, di sini!
Saat anak bermain,
2 orang dewasa yg kuterka sebagai ayah dan kakek saling berkata
'tuh, kan!
Dia pura-pura main kereta...
padahal nyimur agar bisa nyempung di kolam'

Ah...
semoga hanya 3 kali ini aku menemukannya!
Aku tak ingin temukan lagi
Kalau 10 orang lagi ku temukan...
dan masing-masing punya 4 anak
penyakit bodoh keturunan ini berarti telah menjangkiti 40 orang lagi!
dan dalam waktu 1/4 abad kemudian
menjangkiti   160 orang lagi!
tambah meluaslah penyakit bodoh ini
bisa sengsara negeri kita!

*catatan kemirisan

Rabu, 21 September 2011

Air dan Garam

Apabila ada secangkir air putih, kemudian kita tambahkan satu sendok garam. Maka, setelah kita aduk, air putih segelas itu menjadi asin. Coba kalau air satu sendok itu kita masukkan ke dalam danau. Bukan hanya satu sendok misalnya. Anggap saja satu karung. Tetap saja belum asin air danaunya.

Itulah ilustrasi hati. Tepatnya tentang lapangnya hati. Jika kelapangan hati kita cuma 1 sendok, sedikit terkena noda saja bisa langsung asin. Seandainya hati kita seluas danau, diberi noda sekarung masih tetap saja tidak asin.

Senin, 19 September 2011

Si Kecil Makan Mie pakai Sumpit

Nih mungkin bukan pertama kalinya Mirza makan mie. Padahal, kami sudah berusaha supaya Mirza tidak kenal mie ketika kecil. 
Mulanya kami menyiasati dengan memasak dua macam mie. Mie instan dan mie jagung. Mirza kami beri mie jagung. Tapi, ia malah tidak bisa menelan mie dengan baik.
Kemudian, kami mencoba memberinya mie pasta (spageti). Tapi, Mirza belum bisa menikmati kekenyalannya. Senasib dengan mie jagung. Dalam istilah jawanya keloloten.
Ketiga, kami coba mie telur/mie kriting. Rasanya, kurang enak, alias enek.

Kenapa ya, mie instan yang paling kenyal dan cocok. Walaupun begitu, kami tetap akan meminimalisir konsumsi mie instan untuk anak kami.

Dan inilah, aksi Mirza makan mie. Pakai asumpit tentunya. (Seperti ayah)

Baru lihat kali ini ya?! Pakai sumpit cuma sebatang.


Berjuang dapat makan mie sehelai.

Selasa, 16 Agustus 2011

Nasihat DPP Hidayatullah oleh Ustadz Huda kemarin:


Semakin panjang umur kita, semakin banyak pertanyaan di akhirat kelak.
Semakin panjang title kita, semakin banyak pertanyaan di akhirat kelak.
Semakin banyak rejeki kita, semakin banyak pertanyaan di akhirat kelak.
Semakin banyak pengetahuan/ilmu kita, semakin banyak pertanyaan di akhirat kelak.

Setiap pertambahan rupiah adalah pertambahan ujian bagi kita.

Harusnya, semua berbanding lurus dengan kedermawanan kita.
Harta yang berkah adalah harta yang tidak menimbulkan orang lain merasa iri.
Apabila kedermawanan tidak berbanding lurus dengan rupiah yang bertambah, dan menimbulkan orang lain merasa iri, berarti ada masalah dalam diri dan harta kita.

Minggu, 14 Agustus 2011

Kitab Taqwa : Penjual Pentol/Kondektur

Kita sering melihat penjual/pedagang keliling pentol di Surabaya khususnya. Atau kalau tidak tahu pentol, bolehlah kondektur. Pedagang keliling/kondektur itu sesekali menghitung-hitung uang yang ia peroleh. Bisa satu jam sekali, atau beberapa waktu sekali. Dihitung perlembar uang kertas atau uang receh yang ia punyai saat itu. Ia lihat uang yang ada di tangannya, dihitung, dan dimasukkan kembali ke kantongnya....Dihitung, dan dikantongi kembali. Berkali-kali. Pedagang itu ingin atau berharap uang keuntungan hari itu bisa banyak. Begitu seriusnya ia melakoni pekerjaan itu. Ia berharap pulang dengan keuntungan yang banyak dan dapat membeli atau memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Hidup ini tak jauh berbeda dengan ilustrasi di atas. Di dunia ini, seperti medan pekerjaan. Kita seharusnya berharap mendapatkan keuntungan yang besar di akhirat kelak. Sehingga mendapatkan keuntungan yang kita inginkan, yaitu jauh dari siksa api neraka dan masuk syurga.
Wa'allahualam bishowab

Kitab Taqwa : Evaluasi Diri

Ada sebuah kisah nyata yang diceritakan oleh Ustadz. Nur, waktu pengajian kitab taqwa hari Kamis kemarin (11 Agustus 2011). Ceritanya seperti ini:
Ada seseorang yang setiap hari mengantongi batu di saku kanan dan kirinya. Batu itu ia siapkan dari pagi hari, setelah bangun tidur. Batu itu merupakan tanda. Apabila ia melakukan kebaikan, maka ia akan memasukkan 1 batu ke kantong yang berada di sebelah kanan. Dan apabila ia melakukan kesalahan atau ketidakbaikan, maka ia akan memasukkan 1 batu yang lain ke kantong sebelah kiri. Begitu setiap hari. Setiap akan tidur, ia akan buka semua kantongnya. Ia hitung berapa isi batu yang ada di sebelah kanan, dan kiri. Jika batu di kantong kanan lebih banyak ia akan bersyukur. Jika batu yang lebih banyak di sebelah kiri, ia beristighfar dan mohon ampun.
Subhanallah....
Begitulah orang yang siap mati : hisablah diri, sebelum dihisab.
Wa'allahualam bishowab.

Kitab Taqwa

Subhanallah, kemarin Kamis (11 Agustus 2011) mendapatkan materi yang bagus oleh Ustadz. Nur. Masih tentang kitab taqwa.
Lebih dalam dari materi yang sebelumnya dijelaskan, bahwa bertaqwa berarti melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Bertaqwa ternyata dapat diartikan membersihkan diri dari hal antara yang halal dan haram supaya ia tidak terjatuh pada keharaman.
Di dunia ini, banyak hal yang tidak terjaga. Misalnya, aurat (baik wanita maupun pria), aib orang lain, gunjingan, kata-kata kesyirikan, nyanyian, kebohongan, kata-kata yang menyakitkan bahkan guyonan yang mengeksploitasi orang lain. Maka kita harus sangat berhati-hati. Carilah kata-kata yang menyejukkan hati orang lain. Sakit hati atau ketersinggungan berupa ucapan susah untuk dihilangkan begitu saja.

Senin, 14 Maret 2011

Pemberian ASI sampai 2 Tahun

Walaupun saya bekerja dari pagi (Pukul 07.20) sampai sore (pukul 15.30), namun alhamdulillah, sampai usia Mirza hampir 1 tahun (sekarang 11,5 bulan) saya masih intensif memberikan ASI. ASI eksklusif-pun bisa saya lalui. Insya Allah, saya akan memberikan ASI secara intensif hingga usianya 2 tahun, seperti yang dianjurkan oleh Allah dalam Al-Qur’an (Al Baqarah: 233).
Al Baqarah 233 :
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna.”
Bukan sesuatu yang mudah untuk menyusui sedangkan saya mempunyai amanah yang lain (mengajar di sekolah full day). Tetapi alhamdulillah... Sekolah, teman sejawat, dan terutama suami sangat mendukung keinginan ini. Dari jadwal yang cukup padat di sekolah, saya selalu meluangkan waktu sekitar 10 menit pada waktu siswa istirahat untuk mengunjungi Athfaluna Baby Care. Saya memang bukan termasuk wanita yang mempunyai stok ASI sangat baik. Tapi, suami saya selalu memberikan support bahwa ASI yang diberikan olah Allah itu sesuai dengan kebutuhan bayi. Hmm...tapi kalo sedang ga enak ati (sssstt : sedang marahan sama suami) cukup susah ASI bisa keluar banyak. Hahaha....
Beberapa cara yang saya tempuh agar dapat memberikan stok ASI yang cukup untuk Mirza adalah:
1. Menjaga pola makan
Walaupun kondisi kami memang tidak memungkinkan untuk makan makanan yang nilai ekonomisnya cukup tinggi, saya ternyata masih dapat memberikan ASI dengan cukup baik. Saya cukup jarang makan daging. Makan cukup dengan sayur dan tempe, atau kerupuk. Tapi, kalau pola makan baik, hati tertata dengan baik, insya Allah ASI selalu lancar.
Saat bulan Ramadhan tiba, saya tetap berpuasa. Bahkan puasa saya hanya bolong 1 hari (lupa karena apa). Dan Alhamdulillah, ASI juga tetap lancar.
2. Banyak minum
Ketika masa menyusui, pasti kita akan sering sekali merasa haus. Air memang penting untuk memberikan stok ASI yang baik. Karena, kalau kita kekurangan cairan maka ASI akan diproduksi dari cadangan makanan atau bagian dari tulang kita. Jadi sebaiknya, sebelum dan sesudah menyusui harus minum air yang banyak.
3. Menjaga pola pemberian ASI
Jam yang sama dalam memberikan ASI juga berpengaruh. Karena pada jam-jam tersebut ASI memproduksi dengan volume yang cukup banyak.
4. Menyimpan ASI di Botol
Apabila pada saat waktunya pemberian ASI anak kita sedang tidur atau tidak bisa disusui secara langsung, ASI tetap harus keluar dari tempatnya. Maka, simpanlah ASI dalam botol steril. Cara mengeluarkannya bisa dengan dipompa dengan alat, ataupun dipijat.
5. Menjaga emosi
Sungguh, dukungan suami sangat berperan besar di sini. Ibu tidak bisa berjuang sendiri, sedangkan suami cuek bebek dengan tekad kita memberikan ASI secara eksklusif maupun intensif 2 tahun. Termasuk menjaga emosi. Kalau kita sedang ga mood, hmmm....bisa jadi ASI tak bisa banyak juga. Karena energi yang digunakan untuk memproduksi ASI berpindah tempat.

Rabu, 02 Maret 2011

MODEL-MODEL DISIPLIN DALAM MENDIDIK ANAK



Didiklah anak-anakmu dengan baik,  karena mereka akan hidup bukan pada jaman kita sekarang ini. ( Al Hadist ) 

Menerapkan disiplin dalam mendidik anak di sekolah sangat tergantung kepada hubungan yang dilakukan guru terhadap anak. Bila hubungan yang dilakukan guru terhadap anak cukup baik, maka Insya Allah anak memiliki disiplin yang baik. Demikian sebaliknya, jika jalinan hubungan antara guru dan anak kurang baik, anak akan memiliki disiplin yang kurang baik
Model-Model Disiplin:
  1. Model serba membolehkan ( Permisif )
Penyebab guru melakukan disiplin model ini diantaranya karena : 
Guru merasa bersalah dan merasa tidak enak pada anak, hal ini disebabkan karena guru  merasa bukan anak sendiri atau ada ortu yang  lebih bertanggung jawab.
 
Ada ketidaksempurnaan pada anak, mungkin karena ayah meninggal, atau terjadi sesuatu yang salah pada anak (pola asuh), sehingga guru merasa tidak tega.

Perasaan bersalah atau tidak enak ini menyebabkan guru tidak memberikan peraturan-peraturan atau batasan-batasan kepada anak, karena dikhawatirkan peraturan itu akan memberatkan atau membebani anak.
Jika anak dididik dengan cara serba membolehkan, cenderung :
}Kurang memiliki rasa tanggung jawab
}Tidak mampu mengontrol emosinya
}Tidak mampu berkonsentrasi untuk belajar
}Sering menjadi pengganggu atau pengacau karena tidak mengenal aturan-aturan. 
}Kontrol anak lebih besar dibandingkan dengan guru, jadi guru bisa dengan mudah dikendalikan oleh anak.
 

2. Model Miskomunikasi
Mendidik anak dengan model misskomunikasi disebabkan oleh :
Guru tidak mau repot-repot berurusan dengan anak. Karena guru banyak tugas, sehingga ortu tidak dapat berhubungan dan berkomunikasi yang baik dengan anak. Akhirnya guru tidak peduli dengan anak, dan anak tidak mendapat perhatian.
 
Ada komunikasi tetapi komunikasi yang dilakukan dalam situasi negatif, sehingga guru tidak bisa berkomuniasi positif dengan anaknya.
 
Dalam mendidik anak dengan cara miskomunikasi ; ketika anak menginginkan sesuatu, anak memintanya dengan cara marah atau ngambek kepada guru. Guru tidak mau banyak urusan dengan anak, akhirnya guru memenuhi apa yang diinginkan anaknya. Maka dalam hal ini terjadi misskomunikasi.
}Kadang guru tidak konsisten. Misalnya ; guru mengatakan, “ Bila kalian tidak fokus, ustad /ustadzah akan berhenti menjelaskan / diam !”, Anak tidak juga fokus, tetapi ustad /ustadzah tidak juga diam /tetap menjelaskan. Disini guru tidak konsisten, akhirnya anak mempunyai kontrol yang lebih besar. 
Ungkapan-ungkapan misskomunikasi yang sering digunakan ortu saat anak ngambek, nangis atau marah :
}Sudah jangan ramai, nanti yang sudah selesai boleh bermain di luar kelas.
}Kalau kamu bagus, kamu akan mendapatkan hadiah dari ustadzah / ustad! dll 
Ungkapan itu dimaksudkan untuk menghindari permasalahan, namun komunikasi tersebut bukan komunikasi yang tepat dengan anak.
 
3. Model Perubahan Tingkah laku
}Model disiplin ini tercermin dari banyaknya campur tangan guru terhadap anak.
}Guru biasanya mengatur anak sampai hal-hal yang terkecil. Segala sesuatu yang diperlukan anak telah diatur oleh guru. Jadi anak secara total dikendalikan guru.
 
Penyebab :
}Guru takut kehilangan pengaruh
}Guru berpikir, anak tidak bisa melakukan sesuatu kecuali dengan mengarahkannya terus-menerus
}Guru menganggap bahwa anak tidak mampu/tidak bisa.
   Akibatnya :
}Anak tidak bisa mengembangkan dirinya
}Anak melakukan sesuatu bukan karena dorongan dalam dirinya, tetapi karena pengaruh guru.


Dalam mengarahkan anak, guru biasanya memberikan imbalan-imbalan :
“ Bila kamu melakukan ini, kamu akan mendapatkan ini”.
“ Bila kamu berhasil melakukan itu, kamu akan mendapatkan itu”. Dsb.
}Mungkin anak akan bersikap sopan dan baik bila menginginkan sesuatu. Atau mungkin akan bersikap sopan bila ada gurunya, sedangkan dibelakang gurunya sikap anak akan berubah lagi.
}Situasi ini tidak baik, karena jika berlanjut sampai dewasa, dia akan melakukan sesuatu bukan karena dorongan dalam diri, tapi karena pamrih.
4. Model Assertif 
}Dalam model disiplin ini, semua kontrol datangnya dari guru, guru takut kehilangan kontrolnya.
}Biasanya dilakukan dengan paksaan-paksaan, baik secara halus atau bila perlu dengan menggunakan kekerasan fisik atau campur tangan secara fisik.
Guru memaksakan suatu aturan kepada anak, tidak dengan cara memberikan penjelasan dengan alasan-alasan pembenarnya, sehingga guru bisa merubah-rubah aturan setiap hari sesuai kehendaknya.
Akibatnya :
}Anak tidak akan tahu apa-apa
}Anak tidak akan mencintai sekolahnya atau keluarganya
}Akan terbangun kebencian, memberontak atau mungkin ketakutan.
Situasi seperti ini mengakibatkan anak dalam melakukan sesuatu dengan tidak benar.
 
  Guru memaksakan suatu aturan kepada anak, tidak dengan cara memberikan penjelasan dengan alasan-alasan pembenarnya, sehingga guru bisa merubah-rubah aturan setiap hari sesuai kehendaknya.
Akibatnya :
}Anak tidak akan tahu apa-apa
}Anak tidak akan mencintai sekolahnya atau keluarganya
}Akan terbangun kebencian, memberontak atau mungkin ketakutan.
Situasi seperti ini mengakibatkan anak dalam melakukan sesuatu dengan tidak benar.
5. Model Disiplin Sosial 
}Dalam model ini, anak dikenalkan  dengan aturan-aturan. Guru memberikan penjelasan kepada anak tentang aturan-aturan dengan alasan-alasannnya, sehingga anak-anak mengetahui kenapa aturan itu harus dilaksanakan.
}Dalam menyampaikan aturan-aturan, guru melakukan komunikasi timbal-balik dengan anak.
}
}Guru memberikan contoh dan secara konsisten melaksanakan aturan-aturan yang telah disampaikan pada anak, sehingga anak mengetahui bahwa guru juga secara konsisten melaksanakan aturan itu.
Dalam model disiplin sosial ini:
}
}Aturan-aturan dilaksanakn secara konsisten, adil, dan bersma-sama antara guru dan anak. Pada akhirnya anak akan tahu bahwa aturan ini dilaksanakan untuk keamanan dirinya.
}Pengaruh atau kontrol guru dan anak sama besarnya, peran guru dalam hal ini adalah membimbing anak.
}Guru mengajak anak untuk mengontrol dirinya dan bukan guru yang selalu mengontrolnya.

Akibatnya :
 
   
}Anak memiliki kontrol diri yang baik
}Anak mempunyai kepercayaan diri
}Merasa sangat disayang dan diperhatikan orang tuanya
}Membuat anak menjadi kuat dan siap belajar

 
}Dalam disiplin sosial guru tidak boleh menyalahkan dan menjatuhkan mental anak.
}Tetapi guru lebih banyak mempertanyakan pada anak : “kenapa hal itu dilakukan ?”, Apa akibatnya bila hal itu dilakukan ?, dsb.
Dengan cara ini anak diajak untuk berfikir dan mengambil keputusan sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya.
 
 

Senin, 21 Februari 2011

Reduplikasi dalam Bahasa Indonesia

A.    Pendahuluan

1.      Latar Belakang Masalah
Pembahasan tentang segala hal yang berhubungan dengan kebahasaan terutama bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional di negara kita, telah dibahas dari saat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Banyak orang menyatakan bahwa bahasa Indonesia itu gampang-gampang sulit. Gampang, karena sering kita menggunakannya, tetapi sulit ketika berhubungan dengan cabang-cabang linguistik, EYD sampai dengan permasalahan sastranya.
Terkait dengan cabang linguistik dalam bahasa Indonesia, kita mengenal dari fonologi (linguistik yang lebih mengerucut pada bunyinya), semantic (linguistik yang lebih lekat dengan pemaknaannya), leksikologi (ilmu leksikon), sintaksis (tata susunan kata), dan morfologi (leksikologi yang mengkaji lebih dalam tentang bentuk kata dan pengaruh perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata).
Tidak seperti dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia dikatakan lebih rumit[1] daripada bahasa internasional tersebut. Dalam bahasa Indonesia kita mengenal tentang kata ulang atau istilah kerennya reduplikasi. Hal ini tidak kita kenal dalam bahasa Inggris, tapi akan lebih dekat dengan bahasa Jawa yang juga mengenal tentang adanya proses morfologi ini. Jika dikaji lebih mendalam sangatlah unik memang. Tapi kita tidak akan banyak menkaji hubungan kata ulang dalam bahasa Inonesia dan bahasa Jawa, walau hal ini sangatlah berkaitan erat.

2.      Fokus Permasalahan
a.       Bagaimanakah kata ulang yang ada dalam bahasa Indonesia dilihat dari bentuknya?
b.      Bagaimanakah ciri makna kata ulang dalam bahsa Indonesia?
c.       Bagaimana proses morfologis kata ulang (khususnya yang berafiks) dalam bahasa Indonesia?
3.      Kajian Teori
Kata berulang / reduplikasi adalah kata jadian yang dibentuk dengan proses pengulangan atau kata yang dibentuk melalui proses pengulangan dengan bertumpukan pada bentuk dasar.

B.     Pembahasan

1.      Ciri Bentuk Kata Ulang dalam Bahasa Indonesia
Ada beberapa bentuk reduplikasi dalam bahasa Indonesia, antara lain :
ü  Perulangan seluruh / penuh
Bentuk perulangan ini terjadi bukan hanya pada bentuk dasar tunggal saja, tetapi juga dalam bentuk dasar kompleks. Seperti dengan penamaannya, perulangan ini sepenuhnya diulang.
Perulangan ini juga sering disebut dengan dwilingga,  yang dimaksudkan bahwa lingga adalah bentuk dasar dari kata.
Contohnya :
                        ~ Perulangan bentuk dasar tunggal :
¤        Gelas                        Þ gelas-gelas
¤        Selimut                     Þ selimut-selimut
~ Perulangan bentuk dasar kompleks :
¤        Pertanyaan               Þ pertanyaan-pertanyaan
¤        Pelajaran                   Þ pelajaran – pelajaran
¤        Mesin ketik              Þ mesin ketik – mesin ketik
¤        Objek Wisata           Þ objek wisata – objek wisata

ü  Perulangan sebagian / parsial
Berbeda dengan perulangan penuh, perulangan sebagian atau parsial ini hanya sebagian dari kata dasarnya saja yang diulang. Pengulangannyapun cukup unik, karena ada yang diulang bagian awalnya dan ada yang bagian akhirnya.
Perulangan parsial pada bagian awal kadang pula disebut dengan dwipurwa,  karena purwo dalam bahasa Jawa diartikan sebagai awal atau pertama. Jadi, dwipurwo adalah perulangan dua dari awalanya. Sedangkan perulangan pada bagian akhir disebut dengan dwiwasana.
Contohnya :
~ Perulangan parsial bagian awal :
¤        Tangga                     Þ tetangga
¤        Laki                          Þ lelaki
¤        Tapi                          Þ tetapi
¤        Tamu                        Þ tetamu
~ Perulangan parsial bagian akhir :
¤        Pertama                    Þ pertama-tama
¤        Segala                       Þ segala-gala
¤        Semua                      Þ semua-mua
¤        Terngiang                 Þ terngiang-ngiang

ü  Perulangan berafiks
Perulangan ini terjadi pada kata dasar yang mendapatkan imbuhan sebelum ataupun sesudah mendapatkan proses reduplikasi. Bahkan proses afiksasi dapat pula terjadi sebelum dan sesudah adanya reduplikasi dari kata dasarnya.
                        Contohnya :
                        ~ Reduplikasi berafiks (afiksasi, reduplikasi)
¤        Baca                         Þ membaca                Þ membaca-baca
¤        Teringat        Þ teringat                   Þ teringat-ingat         
                        ~ Reduplikasi berafiks (reduplikasi, afiksasi)
¤        Tinggi                       Þ tinggi-tinggi           Þ setinggi-tingginya
¤        Indah                        Þ indah-indah            Þ seindah-indahnya
¤        Pintar                        Þ pintar-pintar           Þ sepintar-pintarnya
ü  Perulangan dengan variasi fonem
Pada perulangan dengan variasi fonem ini terbagi lagi menjadi variasi fonem vokal dan variasi konsonan.
Variasi fonem vokal jika dalam bahasa Jawa disebut dengan dwilingga salin swara.
                        Contohnya :
                        ~ Perulangan variasi fonem vokal :
¤                 Lika-liku
¤           Kasak-kusuk
¤           Bolak-balik
¤           Basa-basi
~ Perulangan variasi fonem konsonan :
¤           Ramah-tamah
¤           Sayur-mayur
¤           Lauk-pauk
¤           Hingar – bingar


2.      Ciri Makna Kata Ulang dalam Bahasa Indonesia

3.   Proses Morfologis Kata Ulang Berafiks dalam Bahasa Indonesia

C.    Simpulan


D.    Daftar Pustaka

Santoso, Joko. 2004. Buku Pegangan Kuliah : Morfologi Bahasa Indonesia.Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Santoso, Joko. 2005. Hand out : Pekuliahan Morfologi Bahasa Indonesia.Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Sudaryanto. 1991. Tata Bahasa Baku Bahasa Jawa. Yogyakarta : Duta Wacana University Press.
Tim Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.
Wiharjo, Wiwied. 2003. Lembar Kerja Siswa Melati: Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Aditama.


[1] Lihat Santoso, Joko. 2004. Buku Pegangan Kuliah : Morfologi Bahasa Indonesia.Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta, hlm.1