Nih mungkin bukan pertama kalinya Mirza makan mie. Padahal, kami sudah berusaha supaya Mirza tidak kenal mie ketika kecil.
Mulanya kami menyiasati dengan memasak dua macam mie. Mie instan dan mie jagung. Mirza kami beri mie jagung. Tapi, ia malah tidak bisa menelan mie dengan baik.
Kemudian, kami mencoba memberinya mie pasta (spageti). Tapi, Mirza belum bisa menikmati kekenyalannya. Senasib dengan mie jagung. Dalam istilah jawanya keloloten.
Ketiga, kami coba mie telur/mie kriting. Rasanya, kurang enak, alias enek.
Kenapa ya, mie instan yang paling kenyal dan cocok. Walaupun begitu, kami tetap akan meminimalisir konsumsi mie instan untuk anak kami.
Dan inilah, aksi Mirza makan mie. Pakai asumpit tentunya. (Seperti ayah)
Baru lihat kali ini ya?! Pakai sumpit cuma sebatang.
Berjuang dapat makan mie sehelai.
jeng, blognya bagus sekali. gimana cara membuatnya...???
BalasHapus