Selasa, 29 Desember 2020

Bye..bye 2020

Kilas Balik 2020

Perjalanan di sepanjang 2020 pasti membawa kesan sendiri bagi setiap orang. Mungkin setiap orang akan mengidentikkan 2020 sebagai tahun pandemi. Akhir bulan Februari 2020 menjadi awal bermulanya pandemi di Indonesia. 

Pastinya, ada yang melewati dengan jatuh bangun, ada yang melewati bagai seluncuran dan ada juga seperti roller coaster. Hal yang pasti, 2020 menjadi suatu ujian bagi banyak orang. Evaluasi proses hidup yang dijalani beberapa tahun belakangan ini, bagi yang berani melakukan refleksi.

Ada kesyukuran di 2020 ini. Awal tahun pandemi, banyak tempat-tempat yang lockdown. Tiga bulan anak-anak tidak ke luar rumah sama sekali. Paling jauh ke sawah depan rumah. Bermain sawah yang masih kadang-kadang becek menjadi suatu permata yang menggairahkan hasrat mereka. Za menemukan kecebong dan memeliharanya hingga menjadi katak yang imut. Mengamati hari ke hari perkembangannya, membuat saya merasa excited. Terpesona dengan keteguhan dan kegigihannya dalam setiap guratan pensil dalam buku jurnal miliknya. Tak ketinggalan,  Ze yang merasakan atmosfir pemeliharaan dari Za. Melihat kakaknya berhasil, ia pun mencari kecebong serupa. Sayangnya, musim hujan sudah berlalu dan sawah telah mengering. Tak dapatkan kecebong 1 pun. Inilah awal cerita kami memelihara ikan dalam kolam dan aquarium. Diam-diam, kami bahagia dalam pandemi.😊Menikmati lika-liku pemeliharaannya.

Setelah berdiam sekian bulan, bulan Agustus mulai wara-wiri Magelang Tegal. Bukan hanya capek fisik, tapi juga capek psikologi/mental. Dimulai ketika bapak mertua masuk rumah sakit hingga meninggal, pernikahan adik ipar, hingga keputusan membawa mama ke Magelang di bulan Oktober hingga pertengahan Desember ini. 

Namun, di sela-sela kesibukan berbagai macam hal, ada banyak hal yang patut kami sukuri. Di antaranya berbagai pembelajaran terstruktur anak yang lebih tertata, pengurusan tanah di Tegal yang sudah onprogress, saya yang belajar membaca Al-Quran yang benar, dan semangat berprogres di tahun-tahun ke depan. Rencana pembangunan rumah yang tadinya kami pending karena situasi corona, akhirnya kami lanjutkan karena tahun depan kami akan menambah anggota keluarga yang akan tinggal di rumah ini. Entah mama atau keponakan. Apapun itu, semoga Allah memberikan keberkahan di setiap langkah-langkah kami.

Syukur kami sampai di titik ini, terima kasih 2020.

Selamat datang 2021. Kami menyongsongmu.