Kemarin, kami bersilaturahim ke rumah bulik saya. Di sana ada berbagai macam binatang, mulai dari cupang, lohan, ayam hingga menthok. Untuk pertama kalinya itu, Mirza (16 bulan) melihat menthok dari dekat.
Menthok itu masih kecil-kecil. Kebetulan hari itu cukup panas, hingga menthok-menthok merasa kehausan. Di tengah tanah lapang itu ada cekungan kecil yang berisi air. Dasarnya terbuat dari semen. Mungkin memang di situlah tempat minum menthok-menthok itu. Dengan bersemangat, menthok-menthok itu menghirup air dengan paruhnya...kemudian mendongak tinggi-tinggi supaya air segera membasahi tenggorokan yang kering kehausan.
Melihat kejadian itu, sekonyong-konyong, Mirza mengkuti gerakan menthok yang mendongak tinggi-tinggi.
Subhanallah.....begitu cepatnya anak-anak merespon sesuatu yang ia lihat, dan ia dengar. Sepulang dari sana pun, ketika kami tanya. "Za, pripun wau menthoke le mimik?". Maka, Mirza segera mendongakkan kepalanya tinggi-tinggi sambil tersenyum lebar.
Cukup banyak kejadian yang menyatakan begitu cepatnya anak-anak menyerap ilmu yang ia dapat. Seperti spons yang menyerap air.
Wa'llahualam bi showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar atau memberi masukan, di sini!