Suatu ketika, saya keramas. Setelah keramas, agar tetesan rambut yang basah tak terjejak ke lantai sehingga ia pun basah maka kugelunglah rambut dengan handuk. Mirza melihat handuk yang bergelung di kepalaku. Melihat, dan mengamati.
Sorenya.....
Setelah selesai mandi....
Mirza mengangkat handuknya tinggi-tinggi di atas kepalanya sambil "a..u..a..u"
Subhanallah.....
**
Sore itu, ada film tentang pinguin yang berjoget di RCTI. Pinguin berjoget dengan menghentakan kedua kakinya ke tanah.
Tiba-tiba....
Mirza bangun, dan berdiri.
Menghentakkan kakinya dan tersenyum...
Subhanallah...
Kamis, 25 Agustus 2011
Rabu, 24 Agustus 2011
Cepatnya Anak Merespon Sesuatu
Kemarin, kami bersilaturahim ke rumah bulik saya. Di sana ada berbagai macam binatang, mulai dari cupang, lohan, ayam hingga menthok. Untuk pertama kalinya itu, Mirza (16 bulan) melihat menthok dari dekat.
Menthok itu masih kecil-kecil. Kebetulan hari itu cukup panas, hingga menthok-menthok merasa kehausan. Di tengah tanah lapang itu ada cekungan kecil yang berisi air. Dasarnya terbuat dari semen. Mungkin memang di situlah tempat minum menthok-menthok itu. Dengan bersemangat, menthok-menthok itu menghirup air dengan paruhnya...kemudian mendongak tinggi-tinggi supaya air segera membasahi tenggorokan yang kering kehausan.
Melihat kejadian itu, sekonyong-konyong, Mirza mengkuti gerakan menthok yang mendongak tinggi-tinggi.
Subhanallah.....begitu cepatnya anak-anak merespon sesuatu yang ia lihat, dan ia dengar. Sepulang dari sana pun, ketika kami tanya. "Za, pripun wau menthoke le mimik?". Maka, Mirza segera mendongakkan kepalanya tinggi-tinggi sambil tersenyum lebar.
Cukup banyak kejadian yang menyatakan begitu cepatnya anak-anak menyerap ilmu yang ia dapat. Seperti spons yang menyerap air.
Wa'llahualam bi showab
Menthok itu masih kecil-kecil. Kebetulan hari itu cukup panas, hingga menthok-menthok merasa kehausan. Di tengah tanah lapang itu ada cekungan kecil yang berisi air. Dasarnya terbuat dari semen. Mungkin memang di situlah tempat minum menthok-menthok itu. Dengan bersemangat, menthok-menthok itu menghirup air dengan paruhnya...kemudian mendongak tinggi-tinggi supaya air segera membasahi tenggorokan yang kering kehausan.
Melihat kejadian itu, sekonyong-konyong, Mirza mengkuti gerakan menthok yang mendongak tinggi-tinggi.
Subhanallah.....begitu cepatnya anak-anak merespon sesuatu yang ia lihat, dan ia dengar. Sepulang dari sana pun, ketika kami tanya. "Za, pripun wau menthoke le mimik?". Maka, Mirza segera mendongakkan kepalanya tinggi-tinggi sambil tersenyum lebar.
Cukup banyak kejadian yang menyatakan begitu cepatnya anak-anak menyerap ilmu yang ia dapat. Seperti spons yang menyerap air.
Wa'llahualam bi showab
Senin, 22 Agustus 2011
Lirik Lagunya Gusdur (Suluk Waton)
Ya Rosullallah...
Salamun Alaik
Ya rofi asya niwantaroji
Atfata yaji rotal 'alamin
ya uhailajuti wan karomi
Ngawiti ingsun nglaras Syiiran
Kelawan muji marang Pangeran
Kang paring rahmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo pitungan
Duh bolo konco priyo wanito
Ojo mong ngaji Syare'at bloko
Gur pinter ndongeng, nulis lan moco
Tembe mburine bakal sengsoro
Akeh kang apal Qur'an haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe gag di gatekke
Yen isih kotor ati akale
Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepaese gebyare ndunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nisto
Ayo sedulur jo nglaleake
Wajibe ngaji sak pranatane
Nggo ngandelake iman tauhite
Baguse sangu mulyo matine
Kang aran soleh bagus atine
Kerono mapan seri ngelmune
Laku thoriqot lan ma'rifate
Ugo hakikot manjing rasane
Al-Qur'an Qodim wahyu minulyo
Tanpo ditulis biso diwoco
Iku wejangan guru waskito
Den tancepake ing njero dodo
Kumantil ati lan pikiran
Mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mu'jizat Rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjinge iman
Kelawan Allah kang moho suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadhohi
Dzikir lan suluk jo nganti lali
Uripe ayem rumongso aman
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas pasan
Kabeh tinakdir saking pengeran
Kelawan konco dulur lan tonggo
kang podo rukun ojo ngasio
Iku sunahe Rosul kang mulyo
Nabi Muhammad panutan kito
Ayo nglakoni sakabehane
Allah kang bakal ngangkat derajate
Senajan ashor toto dhohire
Ananging mulyo maqom drajate
Lamun palastro ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Allah swargo manggone
Utuh mayite ugo ulese
Minggu, 21 Agustus 2011
Tebar Zakat di Sekolah
Salah satu bagian dari kegiatan Ramadhan di SD Integral Luqman Al Hakim Surabaya adalah TEBAR ZAKAT .
Zakat merupakan bentuk kepedulian sosial kita kepada masyarakat sekitar. Walaupun masih bayi, asalkan ia Islam, juga harus dipenuhi zakatnya.
Anak-anak di SDI LH bersama-sama belajar berzakat dengan langsung memberikannya kepada masyarakat sekitar yang telah mendapatkan kupon pengambilan di hari sebelumnya.
Tuh lihat, ada Rizki Vesna, dan Deden (3c) yang sedang sibuk siap-siap menyebarkan zakat.
Rame kan?
Nah, inilah salah satu panitianya. Seksi sibuk sekali. Ustadzah Saroh Patonah. Hehehe....
Taman Kunang-Kunang
Satu lagi.... Tempat wisata keluarga gratis di Surabaya. Tepatnya di sebelah utara Rumah Susun Penjaringan Sari. Di sana terdapat satu tempat rekreasi yang cukup menarik, yang namanya Taman Kunang-Kunang.
Dinamakan Taman Kunang-Kunang karena di tengah lokasi taman, terdapat banyak lampu yang dibentuk seperti kunang-kunang yang sedang terbang.
Di sana ada beberapa mainan anak. Ada ayunan, surutan, dll.
Hahaha.....Za nggak mau naik ayunan. Sukanya main surutan.
Ada juga lapangan basket, indoor dan outdoor.
Pas sepi nih..Mirza bisa lari-lari.
Ada kamar mandi putra dan putri juga lho.
Empat Sehat Lima Sempurna dalam Pandangan Islam
Kemarin, sambil bersantai di Taman Bada'an, Magelang, saya dan suami bercengkrama masalah ibadah haji.
Ada sebuah lintasan pikiran di otakku.
Bunda : Kenapa orang ingin berhaji?
Ayah : hmm.....
Bunda : Supaya lengkap ya rukunnya? Sempurna.
Ayah : Sebelum sempurna, yang empat harus sehatlah dulu. Kalau yang empat sudah bagus, bolehlah disempurnakan yang kelima. Syahadat sebagai pengakuan secara lisan dan hati. Sholat sebagai bagian dari tanggungjawab terhadap diri sendiri. Zakat sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya kepada sesama manusia. Puasa, sebagai bagian pengabdiannya yang tulus pada Allah. Barulah, kalau sudah semua yang empat baik, bolehlah berwisata dan berjalan-jalan menapaki jalannya para Nabi.
Wa'allahualam bi showab
Ada sebuah lintasan pikiran di otakku.
Bunda : Kenapa orang ingin berhaji?
Ayah : hmm.....
Bunda : Supaya lengkap ya rukunnya? Sempurna.
Ayah : Sebelum sempurna, yang empat harus sehatlah dulu. Kalau yang empat sudah bagus, bolehlah disempurnakan yang kelima. Syahadat sebagai pengakuan secara lisan dan hati. Sholat sebagai bagian dari tanggungjawab terhadap diri sendiri. Zakat sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya kepada sesama manusia. Puasa, sebagai bagian pengabdiannya yang tulus pada Allah. Barulah, kalau sudah semua yang empat baik, bolehlah berwisata dan berjalan-jalan menapaki jalannya para Nabi.
Wa'allahualam bi showab
Kamis, 18 Agustus 2011
Langganan:
Postingan (Atom)