Apabila ada secangkir air putih, kemudian kita tambahkan satu sendok garam. Maka, setelah kita aduk, air putih segelas itu menjadi asin. Coba kalau air satu sendok itu kita masukkan ke dalam danau. Bukan hanya satu sendok misalnya. Anggap saja satu karung. Tetap saja belum asin air danaunya.
Itulah ilustrasi hati. Tepatnya tentang lapangnya hati. Jika kelapangan hati kita cuma 1 sendok, sedikit terkena noda saja bisa langsung asin. Seandainya hati kita seluas danau, diberi noda sekarung masih tetap saja tidak asin.
Rabu, 21 September 2011
Senin, 19 September 2011
Si Kecil Makan Mie pakai Sumpit
Nih mungkin bukan pertama kalinya Mirza makan mie. Padahal, kami sudah berusaha supaya Mirza tidak kenal mie ketika kecil.
Mulanya kami menyiasati dengan memasak dua macam mie. Mie instan dan mie jagung. Mirza kami beri mie jagung. Tapi, ia malah tidak bisa menelan mie dengan baik.
Kemudian, kami mencoba memberinya mie pasta (spageti). Tapi, Mirza belum bisa menikmati kekenyalannya. Senasib dengan mie jagung. Dalam istilah jawanya keloloten.
Ketiga, kami coba mie telur/mie kriting. Rasanya, kurang enak, alias enek.
Kenapa ya, mie instan yang paling kenyal dan cocok. Walaupun begitu, kami tetap akan meminimalisir konsumsi mie instan untuk anak kami.
Dan inilah, aksi Mirza makan mie. Pakai asumpit tentunya. (Seperti ayah)
Baru lihat kali ini ya?! Pakai sumpit cuma sebatang.
Berjuang dapat makan mie sehelai.
Sabtu, 17 September 2011
Kantor Kebun Bibit
Satu lagi tempat wisata keluarga yang gratis, tapi menarik.
Kantor Kebun Bibit yang berada di depan Perumahan Pondok Nirwana Eksekutif. Sekitar belakang STIKOM sebelah jembaran Merr.
Ada berbagai macam fasilitas yang kita temukan di sini. Ada ayunan, surutan, mainan berputar, dll.
Tuh lihat. Ada 2 anak yang sengaja ke Kantor Kebun Bibit untuk membaca buku. Begitu nyaman, dan tenang.
Ada juga sepasang monyet yang dipelihara oleh pengelola Kantor Kebun Bibit.
Ada angsa juga lho...
Ni dia. tempat yang nyaman untuk bersantai. Dermaga Kolam. Walaupun tidak ada ikannya yang besar-besar seperti di Unair, tapi masih cukup nyaman untuk bersantai. Di pinggir kolamnya juga ada tempat untuk duduk-duduk kok.
Nih dia taman-tamannya...
Indah kan.... kami ke sana kebetulan pas hari Sabtu. Para pekerjanya masih aktif bekerja. Ada yang menyiram tanaman, ada yang mengelompokkan bibit, ada juga yang memindahkan bibit untuk ditanam di taman-taman se-kota Surabaya.
Ni taman bermainnya. Di taman bermain ini, alasnya berupa pasir mainan. Jadi aman dan nyaman.
Za sedang beraksi sama ayah. Membuat benteng dari pasir. Tapi benteng itu ga pernah jadi. Soalnya, ayah bangun satu, Za rubuhkan satu. Haha...ha....
Jumat, 16 September 2011
Liburan Lebaran di Mbah Yut dan Menangkap Lele
Liburan lebaran tahun ini, Alhamdulillah kami bisa berlebaran ke rumah mbah yut yang di Salatiga. Mirza senang sekali di sana. Karena rumahnya luas, dan banyak hal baru yang bisa dipelajari di sana. Saya juga merasa nyaman. Karena banyak sekali saudara yang sayang Mirza. Jadi lumayan agak santai kesehariannya. Lagi pula tidak perlu masak. Kan sudah ada makanan banyak. Ya paling tinggal meyesuaikan lidahnya suami yang doyan sambal. Di Mbah yut jarang sekali ada sambal. Kebetulan pula, lebaran kali ini mbah yut menyembelih seekor kambing.
di rumah Mbah Yut punya banyak lele. Lele memang khusus disediakan untuk di masak jika lebaran tiba. Dan inilah aksi Mirza ketika ada lele.
Kayaknya sih kalo Mirza menikmati saja. Tapi, kami yang liat...dag dig dug der. Kalo-kalo kena patil/siripnya yang tajam.
Cara menangkapnyapun kayaknya juga dah faham. yang dipegang dekat kepalanya. bukan bagian ekor.
Kena!!!!
Sayangnya gambarnya agak mbayang.
Langganan:
Postingan (Atom)